KH Ahmad Muwafiq (Foto Istimewa)
BOGOR- Sejumlah aktivis muda Nahdlotul Ulama (NU) Kabupaten Bogor, Jawa Barat menantang para penghina KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq tabayyun.
Mereka memastikan para penghina Gus Muwafiq tak memiliki ilmu agama yang mumpuni.
Ketua Lakpesdam NU Kabupaten Bogor, Ahmad M Horu menilai. Para pencaci kiyai pada dasarnya orang-orang tak berakhlak bahkan berilmu. Hal itu bisa dibuktikan dengan diskusi.
“Kalau berani mereka (penghina,red) berdiskusi nanti akan terlihat kebodohannya, ” ucapnya.
Karenanya, Ahmad mengaku siap meladeni para penghina Gus Muwafiq untuk berdiskusi.
"Kapan pun saya siap. Saya tunggu di kantor PC NU, ” sambungnya.
Sorotan itupun hadir dari Ketua PC PMII Kota Bogor, Hamzah. Menurutnya, komentar miring di dunia maya merupakan cerminan orang yang membenci Gus Muwafiq. Dan umumnya tak menggunakan nalar serta pengetahuan yang mendalam.
Dia menuturkan, kalau dikupas, tidak ada yang salah pada ucapan beliau. Justru penyampaian seperti itu merupakan metode untuk mudah difahami oleh kaum milenial.
Metode tersebut, sambung hamzah, dibenarkan dalam teori Fiqih Dakwah. Penyederhanaan bahasa dengan merujuk pada tarikh. Tidak ada yang keluar dari sejarah. Dan tidak ada bentuk penghinaannya.
Karenanya, Hamzah mengaku siap meladeni para penghina Gus Muwadiq untuk berdiskusi. Dengan niatan berkontribusi meluruskan tuduhan dan fitnah.
“Banyak yang dengar ceramahnya tapi tidak menuding Gus telah melecehkan nabi. Anehnya, yang hanya lihat di Vidio lebih berani. Itu apa kalau bukan fitnah?,” ungkapnya.
Untuk diketahui, meskipun tidak bersalah. Gus Muwafiq secara Ksatria menyampaikan klarifikasi itu lewat video pada, Senin (2/12/2019).
Dalam video berdurasi 2 menit 29 detik itu, Gus Muwafiq tampak mengenakan peci hitam dan baju putih.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Ahmad Muwafiq dengan senang hati saya banyak diingatkan oleh kaum muslimin dan warga bangsa Indonesia yang begitu cinta sama Rasulullah, saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin Rasululah?,” kata Gus Muwafiq.
Muwafiq menjelaskan kalimat yang disorot dari ceramahnya itu disampaikannya saat di Purwodadi, Jawa Tengah. Muwafiq mengatakan dia sering mendapat pertanyaan dari generasi milenial.
"Akan tetapi, saya sampaikan kemarin kalimat itu di Purwodadi sesungguhnya adalah itulah tantangan kita hari ini. Bahwa milenial hari ini selalu berdiskusi dengan saya tentang 2 hal tersebut. Saya yakin dengan seyakin-yakinnya nur Muhammad itu memancarkan sinar," ujarnya
Akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya apakah sinarnya seperti sinar lampu? Dan semakin dijawab semakin tidak ada juntrungnya,” ungkapnya.
Muwafiq lalu menjelaskan soal penggunaan kata ‘rembes’ dalam ceramahnya.
“Lantas kemudian terkait dengan kalimat ‘rembes’, ‘rembes’ itu dalam bahasa Jawa artinya ‘punya umbel’, tidak ada lain, bahasa saya ‘rembes’ itu umbelan itu, ini terkait juga dengan pertanyaan biasanya apakah anak yang ikut dengan kakeknya, ini kan bersih, karena kakek kan saking cintanya sama cucu sampai kadang cucunya apa-apa juga boleh. Hal itu saja yang sebenarnya,” pungkasnya.