Kepala Baanar GP Ansor Sebut Bondowoso Darurat Narkoba

Iklan Semua Halaman

Kepala Baanar GP Ansor Sebut Bondowoso Darurat Narkoba

Selasa, 19 November 2019
Ahmad Zairudin, Kepala Badan Ansor Anti-Narkoba (Baanar) Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Bondowoso.



BONDOWOSO- Ahmad Zairudin, Kepala Badan Ansor Anti-Narkoba (Baanar) Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Bondowoso mengatakan, Bondowoso Kota Tape saat ini darurat Narkoba.

Hal itu Zairudi sampaikan pada media sebagai bentur keprihatinya banyak warga masyarakat terjerat kasus persoalan Narkoba.

" Saya sangat prihatin dengan kondisi Bondowoso yang saat ini bisa di masukkan ke dalam zona merah (darurat Narkoba)," ungkap Zairudin Pada media, Rabu (20/11/2019).

Dia mencontohkan, salah satunya seperti yang dialami oleh pemuda asal Desa Rejoagung, Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso berinisial RS (23 tahun) yang kedapatan menanam ganja dirumahnya.

Dia juga berpendapat di Bondowoso darurat narkoba, karena baru beberapa hari bulan ini ada penangkapan peredaran Narkoba di beberapa tempat, sekarang ada yang lebih ektrem lagi, yaitu penanaman pohon ganja.

Menurutnya, problem ini perlu diperangi bersama dan dicarikan solusinya.

Dia mengaku, Baanar memang sudah melakukan koordinasi dengan Kasat Resnarkoba Kabupaten Bondowoso pada bapak IPTU Hadi Sukisman terkait bagaimana pencegahan peredaran narkoba sejak dini. Yaitu melalui sosialisasi di beberapa daerah

Dia juga mengungkapkan terkait kasus gadis yang diamankan berinisial AN (20). Ia warga Desa Kaligedang Kecamatan Ijen, Bondowoso. Dari tangannya, polisi mengamankan dua klip plastik berisi sabu seberat 0,75 gram. Kemudian polisi juga menyita sebuah korek api serta pipet kaca.

Dua pengedar lainnya DS dan NEC kedapatan barang bukti berupa 6 klip dan satu klip bening berisi narkoba jenis sabu 0.25 gram

" Ada lagi berinisial SF wanita (42 tabun) yang kedapatan 3 paket sabu dengan berat masing - masing 2.50 gram," terangnya.