Ngobrol Pintar Era Post Truth, Bakesbangpol Bondowoso Undang Sejumlah OKP
Senin, 7 April 2025

Iklan Semua Halaman

Ngobrol Pintar Era Post Truth, Bakesbangpol Bondowoso Undang Sejumlah OKP

Senin, 13 Maret 2023


Dalam merespon berbagai dinamika saat ini, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bondowoso menggelar Ngobrol Pintar (Ngopi) di Cafe Orilla, Senin (13/3/2023).

Sejumlah organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP) seperti GP Ansor, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

Disampaikan oleh pemateri pertama Dr. M. Syaeful Bahar, bahwa memasuki era disrupsi 4.0 banyak sekali perubahan inovatif yang cukup masif.

Jika dahulu, Syaeful Bahar mencontohkan bahwa pembuktian penguasa perekonomian adalah mereka yang menguasai atau memonopoli pasar, maka hal tersebut tidak berlaku saat ini.

Dijelaskannya bahwa segala sesuatu saat ini bukan siapa yang berkuasa maka dia yang berjaya, tetapi lebih kepada langkah kolaborasi.

Tidak hanya langka kolaborasi saja, saat ini juga telah memasuki era yang juga disebut post truth yang mementingkan emosional dan keyakinan.

Dimana masyarakat lebih senang meyakini emosinya, meyakini apa yang menjadi keyakinan daripada apa yang sudah menjadi rasionalitas.

Ditambahkannya bahwa apa yang menjadi keyakinan dan sesuai dengan emosionalnya maka dia akan mudah mempercayai dan akan menyebarkan, sekalipun itu berpotensi berita bohong.

Begitupun sebaliknya, segala sesuatu yang dianggap tidak masuk dalam keyakinan dan emosionalnya, maka seseorang tersebut tidak akan mempercayainya.

Dosen Fisip UIN Sunan Ampel Surabaya itu menekankan agar masyarakat maupun para peserta yang hadir bisa belajar dari kejadian pesta demokrasi 2019 lalu.

Yang mana dua pendukung paslon Presiden dan wakilnya, membuat narasi yang identik dengan hoax dan nyaris membuat perpecahan.

Beruntung ada dua organisasi besar Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang bisa menetralisir konflik dengan bukti bahwa keduanya merawat NKRI.
Kemudian pemateri kedua, Ismaili menambahkan bahwa era post truth saat ini penuh dengan skandal.

Diketahui bersama bahwa ada yang namanya kebenaran alternatif dan hal itu yang dijadikan sebagai acuan yang menimbulkan skandal tersebut.

Tentunya skandal dahulu dengan saat ini berbeda, karena skandal dahulu membutuhkan berbagai media seperti koran, radio dan lainnya untuk propaganda.

Namun saat ini semuanya bisa menjadi obyek bertukar informasi sekaligus media arus utama mulai bergeser dan harus dimanfaatkan.

Kemudian ada yang namanya Politic of Libido atau politik hasrat, yang mana hasrat tersebut akan menemukan maknanya di hasrat yang lain.

Seperti halnya komunis, menyalurkan hasratnya dengan ketertindasan dan kemiskinannya untuk menjadi antitesa keadaan sebenarnya.

Ada pula yang dimaksud dengan echo chamber atau suara yang menggema di ruang tertentu sebagaimana ada istilah katak dalam tempurung.

Semisal suatu kelompok tertentu melakukan gerakan dan hal itu diyakini oleh anggota kelompok tersebut tanpa dibuktikan kebenarannya, maka itulah yang dinamakan echo chamber.

Kemudian karena hal itu pula muncul istilah cebong dan kampret, dua kubu yang bersitegang pada pilpres tahun 2019 lalu.

Penulis : Gik